Thursday, September 22, 2005

takut untuk menyukai?



Benarkah aku takut untuk menyukai lagi? Benarkah semua keenggananku untuk “mengenal lebih jauh” selama ini sesungguhnya berpangkal pada ketakutanku untuk menyukai dan terluka karenanya? Benarkah alasan “tak ingin terikat” yang kuajukan sebenarnya tak pernah benar-benar ada? Benarkah semuanya itu hanya karena rasa takutku untuk melangkah dari garis masa lalu?

Aku tak pernah tahu jawaban apa yang layak diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan itu. Setahuku, aku benar-benar ‘menyingkirkan’ masa lalu dari pikiranku dan mencoba membangun sendiri masa kini dan masa depan yang kujalani. Tapi apakah tanpa aku sadari, luka yang pernah tertoreh dulu belum benar-benar sembuh? Luka yang menganga karena rasa bersalahku atas keputusan yang lalu?

Mungkin, aku memang takut untuk benar-benar menyukai seseorang secara serius, aku mulai khawatir ketika rasa suka itu bertambah besar dari hari ke hari, dan akhirnya aku memilih menjauh daripada membiarkan rasa suka itu tumbuh dan berkembang dengan subur. Aku takut menyakiti dan tersakiti karena rasa suka itu. Mungkin, aku memang takut.

Tapi sampai kapan aku akan ketakutan seperti ini? Sampai kapan aku akan menyangkal rasa suka yang sesungguhnya menelusup dalam hari-hariku? Sampai kapan aku akan berseru “tidak!” sambil menahan air mataku sendirian dibalik bantal tidurku? Sampai kapan aku akan memilih untuk tak menyukai siapapun secara serius? Sampai kapan?

Aku takut. Ya, sepertinya aku memang takut untuk menyukai seseorang lagi. Aku takut aku akan kembali kehilangan kontrol atas reaksi emosiku jika aku mengakui rasa suka yang mungkin sudah cukup lama berdiam diri di dalam hati yang masih belum ingin kubuka untuk siapapun. Ya, aku hanya bisa bilang...aku masih takut untuk kembali menyukai seseorang, aku masih terlalu takut untuk memiliki seseorang yang 'istimewa' dalam hari-hariku sekarang ini...
Mungkin...karena aku belum menemukan seseorang yang benar2 membuatku merasa HARUS melawan rasa takut ini?

Aku masih belum tahu...

No comments:

Post a Comment