Thursday, August 19, 2010

soal hak bahagia yang masih ada.

saya sudah bilang supaya jangan terlalu banyak membaca dan kamu membantahnya!
kamu menolaknya dalam diam dan terus membaca. satu demi satu. kemudian dua, tiga, dan lalu kamu terbenam di sana. berkutat dengan rasa sakit karena tercabik berkali-kali di tempat yang sama.
lalu tangismu pecah dalam diammu. tetap dalam diammu.

saya sudah bilang supaya kamu menutup buku itu dan memilih buku lain yang lebih membuatmu hidup ketimbang sekarat, dan tanganmu masih saja erat menggenggam buku lamamu.
meskipun kamu tahu membacanya tidak memperbaiki ketakutanmu. meskipun kamu sangat-sangat tahu bahwa tanganmu sudah terluka terlalu banyak untuk terus menggenggamnya seperti itu.

ayolah, hidup harus terus kamu lanjutkan dengan menjadi manusia, bukan mayat hidup yang tertawa dan bilang baik-baik saja padahal sudah mati rasa. sudah tidak bisa lagi mengenali siapa apa dan bagaimana yang sesungguhnya.

sudah waktunya kamu
berhenti membacanya. simpan baik-baik buku itu di rak bukumu, dan percayalah pada saatnya nanti buku itu akan ada di tangan yang lebih berhak. yang lebih bisa mengurusnya dengan baik dan bahagia.

sekarang waktumu untuk membuka buku baru yang sudah menunggu untuk kamu coret-coret dengan lebih menyenangkan, kamu baca dengan lebih bijak, dan kamu pahami dengan lebih baik.

lalu, seperti yang pernah kita bicarakan, jalanan di depan sana cuma satu arah, dan kamu tahulah artinya apa.


saya tidak akan bilang hidupmu akan selalu baik-baik saja, karena memang tidak ada hidup yang selamanya baik-baik saja.
tapi jadilah kuat, jadilah lembut dengan tepat.

hiduplah dengan bebas. dan berjalanlah terus walau tertatih.
sesungguhnya hak bahagiamu tidak pernah dicabut.



sudut kecil ruang kerja, agustus2010. merdeka!