Tuesday, August 30, 2011

soal sepi yang tidak ada

aku merindumu dalam tidak tahu,
saat angin enggan datang dan sepi mulai tersenyum manja.

aku memimpikanmu dalam tidak ada,
ketika kosong ternyata lebih berarti daripada terisi.

kemudian tidak ada kantuk ataupun kopi.

seperti berada pada malam yang bukan malam dan hampa yang isinya berantakan.
dan detik mengalir terlalu lambat untuk kuhitung,
sementara sadarku menguap ditelan pekat.

harmoni cemas dan gelisah rupanya tak sedemikian merdu untuk bisa mengantarku pada hening yang kutunggu tanpa pernah datang.
perlahan mengoyak peduliku pada dunia yang tidak bisa kupilih lagi.

aku membencimu dan mencintamu pada jalur yang sama.
yang tidak pernah berhenti bertabrakan dan menabrakkan diri ketika jemu datang tanpa permisi.

kemudian sepi menawariku untuk terbunuh dalam ramai.
sudah terlalu konyol untuk kuiyakan.


ah, waktu.
bahkan sepi pun enggak bermalam barang sejenak denganku.



sebelah kiri akuarium, 2011