Tuesday, October 18, 2005

satu langkah sebelum langkah ini...

dunia ini berubah,
begitu juga dengan kita...
saat kita melangkah,
terjerat, terjatuh, dan bangun kembali...

untuk semua orang yang pernah, sedang, dan akan melangkah di jalur ini...



Aku menyukai hari dimana kita semua berseru bersama atas nama kepedulian,
Aku menyukai hari saat kita mengepalkan tangan menentang ketidakadilan yang terbentang,
Aku menyukai hari ketika kita memutuskan untuk melangkah di jalan yang tak mudah ini,
Aku menyukai hari-hari itu…
Hingga…
waktu yang berlalu membuat kita lupa untuk apa kita memilih jalan ini…
peluh yang mengalir membuat kita jenuh akan dunia yang seringkali tak bersahabat…
Hingga…
luka kita mulai menganga…
Kemudian kita mulai terdiam,
Sibuk mengurusi luka kita, mebuat wacana demi wacana yang tak ketahuan juntrungannya…
Kemudian kita mulai tak lagi tersentuh realita, selain berita koran pagi yang isinya seragam semua…
Kemudian kita mulai sama seperti mereka, menggalang konspirasi diantara kita untuk mencapai kepentingan kita masing-masing…
Dan akhirnya aku bertanya,
UNTUK SIAPA KITA SEBENARNYA ADA???

sekedar flashback

sebuah kenangan dari kepengurusan tahun lalu membuatku terenyuh kembali...
seolah mendapatkan cerminan tentang idelalisme kami dulu,


saat pertama aku sadar bahwa idealisme tidak ada dalam buku-buku itu...


Kami hidup untuk mencintai sesuatu
Kami dicintai untuk seseuatu yang hidup
Dari dulu perasaan kami tetap sama
Hingga perasaan itu lupa akan masa lalu
Mulai sekarang hanya ada hari esok dan hari ini
Sampai kapanpun kami akan tetap mencintai kalian
Sebuah kenangan dari BEM akan tetap membekas di hati
Sama-sama kita rangkul kenangan di sini
Dan sampai kapanpun jua
Ingatlah hari ini…



Thursday, October 13, 2005

menu buka puasa

menu buka puasa...


hari ini pengen ngejadiin dosen yang ngajar buat menu buka puasa...
kira2 enak ga ya?

Monday, October 03, 2005

terimakasih banyak!




Untukmu yang ada di seberang sana…

Aku tidak tahu kapan persisnya, tapi saat ini kamu mulai menjadi bagian penting dalam hidupku yang mampu membuatku berharap untuk benar-benar jatuh cinta.

Terima kasih sudah membuatku merasakan rasa suka sekali lagi. Terima kasih sudah memberiku keberanian untuk mengakui bahwa dirimu berbeda di dalam hatiku. Terima kasih sudah hadir dalam hari-hariku dan membuatnya lebih berwarna. Ya, terima kasih sudah menjadi semangat untukku di hari-hari ini.

Mungkin aku akan banyak menangis ketika merasa bahwa aku tak punya kans yang cukup besar untuk memenangkan hatimu. Mungkin aku akan sangat tersiksa andaikata kamu merasa terganggu dengan keberadaanku dalam hidupmu dan memintaku untuk tak lagi mengusikmu. Mungkin sesak di dada ini akan memuncak dan membuatku meneteskan air mata jika aku harus menerima kenyataan bahwa tak ada ruang untukku di hatimu.
Mungkin…masih banyak kemungkinan terburuk lain yang bisa menghampiriku sejalan dengan akan tersampaikannya rasa ini padamu.

Tapi tak apa. Hidup memang tak selamanya mudah, tapi toh tetap indah. Meski mungkin akan ada rasa sakit dan luka yang perih karena mencintai, tak apa... Karena ini adalah anugerah, dan sungguh…semua ini benar-benar indah. Aku bersyukur karena Tuhan masih memberiku waktu untuk menyukaimu. Rasa suka ini, kekhawatiran ini, ketakutan ini, kebahagiaan ini, semuanya bercampur dalam sebuah proses. Sebuah jalan hidup, sebuah momen kehidupan yang akan membuat kita lebih dewasa.

Sebentar lagi, ya, sebentar lagi waktu rutin bersama kita akan selesai, dan mungkin aku tak lagi dapat menemukan alasan untuk menemuimu di luar itu. Kamu akan mulai sangat sibuk dengan persiapan masa depanmu, dan mungkin aku juga akan tenggelam dalam kegiatan-kegiatanku yang biasa.
Aku tenggelam dalam tanya,
Kapan kita akan bersama lagi?
Tertawa dalam balutan udara sore yang menyegarkan dan kadang membuat kita menggigil kedinginan…
Kapan lagi aku bisa menikmati candamu yang mampu membuatku terbahak itu?
Mengamati caramu tertawa dan merekamnya dengan teliti dalam memoriku…
Kapan kita akan bicara soal novel itu lagi?
Membahas betapa pria dan wanita begitu berbeda meski ada dalam rasa yang sama…
Kapan sms-sms tak pentingku itu mendapat balasan lagi?
Dengan kata-kata tak terduga yang seringkali membuatku terpana membacanya…

Sungguh...
Aku ingin semua bisa tetap seperti itu.
Tetap dalam tawa dan udara positif yang selalu kamu bawa...

akankah?