Wednesday, January 22, 2014

mungkin, di luar kotak.


2014!
~ datang tanpa rasa bersalah dan seolah tidak terjadi apa-apa ~

jadi begini, setelah agak lama hanya sekedar melakukan aktivitas mengangguk, membenarkan, dan mengerutkan kening, beberapa obrolan, cerita, tulisan, gambar, dan foto membuat saya jadi agak kepikiran soal sesuatu. 
itu, soal yang terus bicara di sana sini bahwa kita harus punya cara berpikir yang berbeda, atau bahasa kerennya: out of the box.

singkat cerita, saya disuguhi semacam doktrin bahwa pemikiran yang out of the box itu lebih oke dan lebih keren dan ditaruh di derajat yang lebih tinggi ketimbang pemikiran yang tidak out of the box [haruskah saya sebut itu pemikiran inbox?]. 


kemudian, kata tanya yang mampir di kepala saya adalah: kenapa?

dalam kapasitas berpikir saya yang cuma segini-gininya, pemikiran itu adalah hasil pengolahan input yang masuk dan kolaborasinya dengan konten yang sudah ada sebelumnya. 

jadi sepertinya, pemikiran yang katanya di luar kotak itu sebenarnya adalah sama saja statusnya dengan pemikiran-pemikiran lain yang juga merupakan hasil olahan di dalam diri manusia. yang membuatnya terlihat atau terasa berbeda hanya soal persepsi, juga soal konteks tempat dan waktu.

pertanyaan berikutnya di kepala saya adalah: what the box is?

kalau dijawab dengan: aturan baku, norma, prosedur, kebiasaan, tradisi, dan teman-teman sejenisnya yang membuat kita merasa di-kotak-i, saya akan kembali bertanya: bukankah sesungguhnya [dalam konteks sosial] kita adalah selalu menjadi satu bagian dari bagian yang lebih besar lagi? bukankah yang dipersepsikan sebagai "kotak-kotak" itu pun sesungguhnya hanya bagian dari sesuatu yang lebih besar dan lebih luas lagi? 


bukankah kalau asumsi sebelumnya benar, maka sesungguhnya kita tidak pernah keluar dari kotak?

mungkin, selama ini pun kita cuma berpindah dari kotak yang lebih kecil ke kotak yang lebih besar saja.
itu pun cuma mungkin.

mungkin juga sebenarnya tidak pernah ada kotak. itu cuma keisengan pikiran-pikiran kita yang sering merasa benar dan kebingungan antara kenyataan dan imajinasi. 
itu pun cuma mungkin.


jadi, mungkin, out of the box itu cuma kemungkinan. bukan penempatan dan situasi. apalagi status.