Friday, October 09, 2009

tentang kau, sistem, isme, dan aku


Jam dinding itu sudah lama mati dan kau masih berbusa-busa bicara tentang demokrasi. Lalu kutanya padamu apa untungnya kau terus bicara soal itu.
Lalu kau katakan aku kapitalis yang selalu menghitung untung rugi. Komentarku: persetan.
Kau terperangah dan bilang aku kasar. Lalu maumu apa?

Masih ingat kuliah ilmu politik kita dulu saat aku terbahak melihatmu berdebat tentang demokrasi dengan si Tuan itu? Aku masih.

Aku tidak tahu tentang rentetan istilah panjang yang kau campurkan untuk bicara mengenai si sistem di sana dan di situ itu. Aku tidak peduli walau itu [mungkin] kedengaran keren.
Dan kau pasti tahu: aku tidak suka melabeli diriku dengan istilah-istilah yang tidak membumu itu, kawan.

Kau masih saja bicara tentang isme, dan aku masih saja tidak paham. Kau bilang aku dan dia adalah orang-orang kalah karena melupakan idealisme kami.
Aku bilang idealisme itu bergerak. Dan obrolan kita sama saja seperti dulu: tidak ketemu-ketemu.

Jam dinding kamarku memang sudah lama mati.

1 comment:

  1. http://lumerkoz.edu really great sites, http://community.goldenfoot.com/profile/Sibutramine nightroom cleethorpes http://talkingaboutwindows.com/members/Buy-Ciprofloxacin/default.aspx belmaresfor stink http://barborazychova.com/members/Buy-Nizoral.aspx lovgren http://soundcloud.com/avodart elective http://riderx.info/members/Buy-Hydrocodone.aspx vastness

    ReplyDelete