Sunday, March 15, 2009

dan aku memilih diam,


"Jangan keluar malam!"

"Kenapa?"

"Nanti kamu jadi liar!"

"Apa hubungannya?"

"Kehidupan malam itu terlalu bebas, nggak beres."


Dan aku memilih diam.

Tahukah Ia betapa malam sudah menjadi kawanku dalam sepi?
Akan mengertikan Ia bila kukatakan malam telah mengajariku banyak yang tak dapat siang berikan?
Marahkah ia jika kukatakan malam menemaniku berpikir lebih dalam dan menyenangkan?

Dan apapun jawabannya memang hanya berkisar pada keniscayaan.

Dan seperti biasa, malam merangkulku dalam hening dekapnya.
Tak peduli seberapa bising manusia lain di sekitar, heningnya meraja dalam duniaku.

Aku jadi ingin bertanya padanya tentang seberapa banyak dan dalam Ia mengenalku, entah sebagai apa.

Tahukah Ia bahwa aku lebih suka duduk dan berbincang dengan orang-orang di warung kopi pinggir jalan daripada duduk manis di restoran mewah dan menikmati live music?

Tahukah Ia bahwa aku lebih nyaman dengan sandal jepit karetku daripada sepatu mahal yang dipujinya waktu itu?

Tahukah Ia bahwa aku lebih menikmati jalan-jalan tidak jelas dalam hujan dan bermain lumpur di bebasnya alam daripada nonton film di bioskop?

Tahukah Ia bahwa kehidupan buatku adalah pembelajaran yang tak pernah usai seumur hidup dan demikian pula pengistilahan dewasa di sana?

Tahukah Ia apa yang kupikir tentang arogansi atas nama harga diri dan gengsi yang selama ini seolah Ia jauhi namun Ia junjung tinggi dalam nyata?

Tahukah Ia...bahwa aku muak dengan bahasan dan batasan normatif yang tidak bicara tentang kepercayaan dan kebebasan seseorang sebagai individu?

Dan lagi-lagi segala sesuatu adalah tentang keniscayaan...

Lalu bagaimana dengan Tuhan? Apakah Tuhan juga sebuah keniscayaan?

. . . . . .

Jangan bahas di sini.

Terserah mau bilang apa, aku percaya Tuhan itu ada.






1 comment:

  1. apa yang ia fikirkan tentang malam hanyalah bayangan yang negatif dan mereka tak tahu kami semacam seokor elang yang di tangkap dan di ikat kakinya. harusnya kami di beri sedikit kebebasan untuk itu. yang mereka tahu hanyalah menjaga harga diri agar nama baik mereka tidak tercemar. Dan apa yang terjadi pada kita?

    ini tulisanku di blog hahahah.. :P

    ReplyDelete