Monday, October 03, 2005

terimakasih banyak!




Untukmu yang ada di seberang sana…

Aku tidak tahu kapan persisnya, tapi saat ini kamu mulai menjadi bagian penting dalam hidupku yang mampu membuatku berharap untuk benar-benar jatuh cinta.

Terima kasih sudah membuatku merasakan rasa suka sekali lagi. Terima kasih sudah memberiku keberanian untuk mengakui bahwa dirimu berbeda di dalam hatiku. Terima kasih sudah hadir dalam hari-hariku dan membuatnya lebih berwarna. Ya, terima kasih sudah menjadi semangat untukku di hari-hari ini.

Mungkin aku akan banyak menangis ketika merasa bahwa aku tak punya kans yang cukup besar untuk memenangkan hatimu. Mungkin aku akan sangat tersiksa andaikata kamu merasa terganggu dengan keberadaanku dalam hidupmu dan memintaku untuk tak lagi mengusikmu. Mungkin sesak di dada ini akan memuncak dan membuatku meneteskan air mata jika aku harus menerima kenyataan bahwa tak ada ruang untukku di hatimu.
Mungkin…masih banyak kemungkinan terburuk lain yang bisa menghampiriku sejalan dengan akan tersampaikannya rasa ini padamu.

Tapi tak apa. Hidup memang tak selamanya mudah, tapi toh tetap indah. Meski mungkin akan ada rasa sakit dan luka yang perih karena mencintai, tak apa... Karena ini adalah anugerah, dan sungguh…semua ini benar-benar indah. Aku bersyukur karena Tuhan masih memberiku waktu untuk menyukaimu. Rasa suka ini, kekhawatiran ini, ketakutan ini, kebahagiaan ini, semuanya bercampur dalam sebuah proses. Sebuah jalan hidup, sebuah momen kehidupan yang akan membuat kita lebih dewasa.

Sebentar lagi, ya, sebentar lagi waktu rutin bersama kita akan selesai, dan mungkin aku tak lagi dapat menemukan alasan untuk menemuimu di luar itu. Kamu akan mulai sangat sibuk dengan persiapan masa depanmu, dan mungkin aku juga akan tenggelam dalam kegiatan-kegiatanku yang biasa.
Aku tenggelam dalam tanya,
Kapan kita akan bersama lagi?
Tertawa dalam balutan udara sore yang menyegarkan dan kadang membuat kita menggigil kedinginan…
Kapan lagi aku bisa menikmati candamu yang mampu membuatku terbahak itu?
Mengamati caramu tertawa dan merekamnya dengan teliti dalam memoriku…
Kapan kita akan bicara soal novel itu lagi?
Membahas betapa pria dan wanita begitu berbeda meski ada dalam rasa yang sama…
Kapan sms-sms tak pentingku itu mendapat balasan lagi?
Dengan kata-kata tak terduga yang seringkali membuatku terpana membacanya…

Sungguh...
Aku ingin semua bisa tetap seperti itu.
Tetap dalam tawa dan udara positif yang selalu kamu bawa...

akankah?

No comments:

Post a Comment