" Langit, ia menyuruhku untuk berhenti. . ." adu perempuan itu. Nada bicaranya terdengar tidak rela mengucapkan kata-kata barusan.
Ia terdiam, kemudian merebahkan dirinya di rerumputan.
Menatap langit, bisu.
Dan memutar ulang semua rekaman memorinya tentang lelaki itu.
Lelaki penyuka langit biru yang pernah mengantarnya menemui bintang.
Lelaki yang menaburi mimpi malamnya dengan rasa manis yang lalu menjadi candu untuknya.
Candu untuk perempuan pemimpi yang memuja malam dan mencintai sunyi.
. . .
langit biru dan seluruh keindahannya...
ReplyDeletemengajarkan apa yg seharusnya kita ketahui,mengajarkan akan tidak ada gunanya menyalahkan...
page one gan...
wkwkwk
iya, tidak ada gunanya menyalahkan.. :)
ReplyDeletekarena saat ini, yang penting adalah menikmati..
kalau kata BP N F2B "ya sudahlah" :p
ReplyDelete