Kembali Menulis

kembali menulis!

oke, saya di sini untuk kembali menulis,

kembali mengakrabkan diri dengan keyboard yang huruf-hurufnya sudah mulai pudar karena pernah begitu sering saya gunakan untuk menulis...

rasanya jemari ini mulai kaku...

tapi saya ingin kembali menulis, dan karenanya saya menulis...

saya lupa sudah berapa lama saya berhenti menulis jurnal harian dalam bentuk apapaun, berhenti bercerita dengan deretan huruf yang selama ini saya gunakan untuk lebih memaknai sesuatu...
saya bahkan lupa kenapa tiba-tiba saya tinggalkan tulisan-tulisan saya begitu saja...

saya mungkin orang yang kaku, sangat-sangat kaku soal pergaulan dan hubungan antarpribadi,
kaku soal komunikasi lisan, baik yang dilakukan dalam kelompok kecil, antara dua pribadi saja, apalagi di depan massa...hehehe...
dan akhirnya, tulisanlah yang mengantarkan saya menjalin hubungan baik dengan orang lain...=)

hingga kemarin, saat saya -entah kenapa- berhenti menuliskan pikiran-pikiran ini, berhenti membagi asa dan rasa yang ada, berhenti mengkomunikasikan diri saya kepada dunia...
kemudian saya membenamkan diri dalam tidur panjang,
berkutat dengan masalah tanpa menggunakan kecerdasan yang dianugerahkan tuhan untuk mencari solusinya,
menyimpan kamera saya jauh-jauh di dalam lemari,
menghidupkan komputer hanya untuk bermain games dan kemudian dimatikan kembali,
dan menjauh terlalu jauh dari sosok-sosok yang bernama sahabat...

seseorang bertanya, apakah saya sibuk dengan seseorang yang istimewa dan melupakan semuanya?
tidak... bahkan seperti tidak ada orang istimewa dalam waktu-waktu itu...
lalu apa yang sebenarnya saya lakukan?
tidak ada.
hanya melewati hari dan mengulang hal yang sama esoknya...

dan akhirnya tiba waktunya saya bangun,
mencuci muka dan menyegarkan diri,
sedikit berolahraga untuk pemanasan...

saya kembali,
paling tidak saya pikir saya sudah kembali...
sedikitnya, kembali untuk menulis,
walaupun tetap saja tulisannya kacau...
huehehehehe...
tapi tak apa,
saya kembali menulis hari ini,
dan kembali menulisi hari ini...

semoga esok juga bisa saya tulisi dengan baik,
kemudian saya pindahkan ke sini untuk diceritakan...

tahukah...
saya rindu berbagi cerita di sini...=)

kalau tidak ada yang mau mengucapkan kata-kata ini untuk saya,
saya akan bilang sendiri...
"selamat datang kembali..."
*maksa*

kembali menulis membuat saya merasa kembali hidup,
meskipun masalah komunikasi verbal saya sudah sedikit berkurang, ternyata saya tetap tidak bisa lepas dari aktivitas yang satu ini...
hehehe...

sedang di jogja

sedang di jogja,
entah kenapa, kota yang satu ini selalu saja bikin kangen...

apa karena aku lahir di sini dua puluh tahun yang lalu?
atau karena begitu banyak kenangan berharga di kota ini yang terlalu berkesan untuk dilupakan?
entahlah, yang jelas, jogja menjadi sebuah tempat istimewa yang selalau memiliki daya tarik tersendiri untukku...

jogja...jogja...

selalu menarik...

sedang alergi skripsi...

heiiii!
ini sudah semester delapan!
aaarrrrggghhh...
saatnya berkutat dengan makhluk bernama skripsi... halah...
yang jelas jadi males dateng ke kampus...
kenapa?
anak-anak 2003 udah nggak tau pada kocarkacir ke mana,
yang nyisa paling cuman makhluk-makhluk yang masih cinta kampus sehingga menyempatkan diri mengulang mata kuliah...
anak-anak 2004 cuman kenal sebagian,
anak-anak 2005 cuman kenal beberapa,
anak-anak 2006 udah ga tau deh ah...
abisnya kampus ini mahasiswanya banyak bener...
kalo satu angkatan aja sampe mencapai jumlah 2 rebu?
mati aja sana seandainya mesti ngapalin nama semuanya...
nangis darah deh...
huhuhu...

lah, kok jadi ngeluyur kemana-mana ini cerita?
*like usual...yeah...*

yang jelas, beberapa waktu terakhir ini entah kenapa yang kepikiran selalu saja soal JUDUL SKRIPSI! adooooooh.... apalagi setelah melihat beberapa orang temang-teman tercintaku yang begitu rajin sudah mendapat dosen pembimbing...
hiks...jadi merasa ditinggalkan...
*padahal salah sendiri negh...*

sempet kepikiran untuk ngambil studi kasus soal iklim komunikasi organisasi di sebuak SMK swasta di Bandung yang mengalami konflik antara beberapa guru dan kepala sekolahnya... kasus ini kalo ga salah berawal dari pemecatan beberapa orang guru tanpa alasan yang jelas oleh kepala sekolah SMK ini...
gara-gara ini, konflik yang terjadi di dalam yayasan sekolah ini jadi ikut-ikutan terbongkar...
singkatnya, yayasan yang saat ini 'mengelola' sekolah ternyata adalah yayasan yang tidak sah...
terlepas dari itu, yang menarik adalah alasan dibalik pemecatan itu...karena setelah bertanya pada beberapa siswa, guru2 tersebut adalah tenaga-tenaga pendidik yang cukup concern pada siswanya alis baleg lah mun ngajar... hehehe...
konflik ini jadi berkepanjangan hampir satu tahun lamanya, guru-guru yang tidak terima dengan pemecatan tanpa alasan jelas ini pun akhirnya mengadukan kepala sekolah mereka ke polisi atas tuduhan PENGGUNAAN IJAZAH PALSU...
waduh...
kepala sekolah menengah kejuruan atas...yang sudah menulis beberapa buku...ternyata menggunakan ijazah palsu
emangnya beneran palsu?
keterangan dari diknas& kopertis wil.jkrta menunjukkan bahwa lembaga pendidikan JIMS&NCGU yang mengeluarkan ijazah sang kepsek ternyata memang tidak punya hak mengeluarkan ijazah itu...sehingga gelar MBA dan doktor yang digunakan oleh sang kepsek pun terbukti palsu...
satu lagi, ketika ditanya tentang di mana kampusnya, siapa dosennya, dan detail-detail perkuliahan di kampus tempatnya mengambil gelar ini, kepala sekolah yang diadukan ini pun tak bisa menjawab...
padahal gelar itu dia pakai untuk menandatangani ijazah siswa-siswanya...dicantumkan dalam buku yang ditulisnya...
harga diri.....ampun deh...
...mau dibawa kemana pula dunia pendidikan di negeri ini???

ok, kembali ke soal skripsi, dengan kondisi yang seperti di atas itu....gimana caranya ngumpulin data???
yang ada diusir satpam sekolah sebelom selesai ngejelasin nanti...
huhuhuhu...padahal kan menarik tuh...

jadi....sekarang skripsinya tentang apa?
blom pasti...
tapi ada kemungkinan bakal bahas soal motivasi kerja guru di sebuah sekolah dasar alam di kabupaten bandung...
doakan saja yang ini bisa diperjuangkan untuk selesai...
bukan apa-apa, ada bberapa jenis masalah yang sebetulnya cukup mudah untuk dijadikan bahan skripsi dan biasanya membuat skripsi itu cepat selesai...
tapi, kalau bukan jenis masalah yang disukai, kok rasanya si skripsi ini jadi kurang berarti ya buat batin? hehehehe...
sok idealis kata seorang teman...
sebenarnya tidak juga sih,
ini cuman masalah pilihan kok...

btw...
sampai saat ini aku masih jatuh cinta hampir tiap hari pada orang yang sama...
hahahaha...
norak yah,
tapi mau apa lagi...

tidak ada resolusi 2007

sudah tahun 2007 yah...
*baru nyadar ini udah ganti taun*

benar2 keterlambatan yang kelewatan!
hehehe...
apa boleh buat, ternyata aku butuh recharge lebih di awal tahun ini,
sampai menghabiskan waktu hampir sebulan untuk kembali ke kondisi yang lumayan...=)

apakah tahun ini diawali dengan sesuatu yang baik?
entahlah...tapi sepertinya tidak...
kejadian2 di bulan pertama tahun ini membuatku berpikir lebih banyak daripada biasanya,
merenungkan kenapa pada akhirnya ada kesalahan yang diputuskan untuk dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan tak matang yang dipenuhi keingintahuan...
kemudian berpikir tentang bagaimana mengatasi kesalahan yang sudah terlanjur dilakukan dan tak bisa diganti dengan apapun kecuali jika waktu bisa diputar ulang...
menundukkan kepala untuk bisa lebih memahami bagaimana menjadi manusia yang mungkin tak akan dianggap manusia oleh satu dan lainnya...
menelentangkan pikiran sementara untuk menyerap sebanyak mungkin pendapat yang sesungguhnya tak akan berarti apapun kecuali untuk disesali dan dijanjikan tak menjadikan keadaan lebih buruk lagi...
ah...
terlalu banyak kalau harus kuurai lagi satu demi satu...
biarlah ia tersimpul di sana, menunggu waktu ketika simpul itu menuntut untuk dibuka...

dan kurasa adalah pada tempatnya jika aku menyesal...

apakah itu akan mengubah keadaan?
tidak.
yang akan berubah adalah hidup ke depannya.
penyesalan ini akan bertransformasi menjadi sebuah bentuk kelakuan, sikap, perilaku, atau yang semacamnya lah,
menjadi sebuah bentuk kompensasi yang mungkin akan mengubah banyak hal,
sesuatu yang akan membatasi kebebasan yang selama ini [terasa] dipegang dengan pongah di dalam genggaman tangan ini...

ya, kebebasan tidak akan ada tanpa keterbatasan,
dan jika keterbatasan yang dihasilkan setelah kebebasan?
itulah dunia...

aku tidak lagi memimpikan kebebasan seperti aku memimpikannya ketika baru menjadi mahasiswa tingkat dua,
aku tidak lagi mengagungkan itu seperti aku menuntut orang mengagungkannya ketika aku masih jadi anak SMA...
cerita yang itu sudah lama selesai...

aku ingin memulai sesuatu,
dengan meninggalkan bercak-bercak noda kesalahan itu sebagai masa lalu,
menyimpannya rapi di folder kenangan dalam volume otak ataupun hati,
agar ia tak terseret dan terinjak2 oleh masa depan dan masa kini yang datang menyerbu...

tidak ada resolusi 2007...

kecuali untuk membuat hidup lebih berarti...



Allahu Akbar...
rasanya begitu lama aku tak menyebut namamu dalam hening malam sepiku...
aku pun kelu, hingga menangis pun tak lagi mampu...
ampuni aku Rabb...ampuni kami semua yang begitu pongah berdiri di bumiMu dengan melupakan karena siapa kami bisa berdiri tegak di sini...

amin...

Sepertinya Saya Capek...

saya capek, itu aja...
begitu yang saya bilang sama kamu.
lalu kamu jawab,
semua orang juga capek!

iya saya tau,
tapi saya itu capeknya ngadepin kamu,
itu yang kamu nggak sadar!

kamu mau bikin saya gila dengan semua ini ya?
negative thinking yang luar biasa!
membuat saya berseru GIVE UP!

salahkan saja saya terus,
walau saya nggak ngerti kenapa itu salah...
maki saja saya sepuas kamu,
dan semoga saya bisa menahan diri untuk tak balas memaki...

satu kata saja: terserah!
saya sudah muak bicara tentang empati
berkutat dengan kenapa asa dan rasa seperti itu
saya sudah jenuh dengan keributan yang langsung disusul kata maaf
tidakkah kamu juga muak dan jenuh dengan itu?

saya capek, itu saja...
makanya saya ingin istirahat

simpel kan?

kenapa kamu marah-marah di sana?
memangnya marah-marah itu nggak capek apa?
mending istirahat,
nanti sakit kepala...


untuk dunia yang tak mau mengerti, untuk hati yang terlanjur tersakiti karena persepsi,
maafkan...cuma itu yang bisa aku sampaikan atas satu dan lain hal yang tak pada tempatnya...
maafkan...